Langsung ke konten utama

Sistem Nilai Dalam Kehidupan Manusia

      Sistem merupakan suatu himpunan gagasan atau prinsip-prinsip yang saling bertautan, yang bergabung menjadi auatu keseluruhan. Terkait dengan itu nilai yang merupakan suatu norma tertentu mengatur ketertiban kehidupan sosial. Karena manusia, sebagai makhluk budaya dan makhluk sosial, selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam mwmwnuhi kebutuhan sehari-hari. Maka, manusia dalam proses interaksinya harus beroedoman pada nilai-niali kehidupan sosial yang terbina dengan baik dan selaras.

    Manusia merupakan subjek pendidikan dan sebagai objek pendidikan, karena itu manusia memiliki aikap untuk didik dan siap untuk mendidik. Namun demikian, berhasil tidaknya usaha tersebut banyak tergantung pada jelas tidaknya tujuan. Karena itu, pendidikan di indonesia mempunyai tujuan pensisikan yang berlandaskan pada filsafat hidup bangsa indonesia, yaitu pancasila, yang menjadi pokok dalam pendidikan, melalyi usaha-usaha pendidikan, dalam keluarga, masyarakat , sekolah, dan perguruan tinggi.

     Manusia merupakan makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk sosial, tentunya manusia selalu hidup bersama dalam interaksi dan interdependensi dengan sesamanya. Eh karena itu, manusia tidaklah mungkin dapat memnuhi kebutuhannya tanpa adanya bantuan orang lain. Karena pada dasarnya manusia akan membutuhkan sesuatu dari orang lain, baik otu membutuhkan sesuatu dari orang lain, baik itu berupa jasmaniyah (segi-segi ekonomis) maupun rohani (segi spiritual).

     Dari beberapa pendapat di atas , dapat ditarik suatu pengertian bahwa nilai akan selalu muncul apabila manusia mengadakan hubungan sosial atau bermasyarakat dengan manusia lain. Hal ini sesuai denganyang di katakan oleh aliran progresivisme bahwa " masyarakat menjadi wadah nilai-nilai".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan PraKolonial

Di era sekarang ini banyak sekali anak muda yang kurang wawasan, kurang pengetahuan, sebenarnya mereka tau apa sih, ketika di tanya pendidikan prakolonial itu apa sih? Si Racap aja gak tau hadehhh, biar kita banyak tau mari kita membaca artikel yang satu ini, ingat ya makin banyak tau makin banyak deh wawasannya... Pengertian Pendidikan Prakolonial    Pendidikan Prakolonial di mengerti sebagai sebuah penyelenggaraan pendidikan yang di batasi oleh ruang waktu tertentu. Pembatasan ruang mengacu pada batas-batas politik yang terdapat di geografis tertentu sedangkan batasan waktu mengacu pada sebuah masa ketika praktik penjajahan belum dimulai. Geografis itu merujuk pada wilayah Nusantara sedangkan masa yang di maksud mengacu pada abad ke -17, yakni sebelum jan Peterson Coen melemparkan jangkar di pantai sunda kelapa.    Pada abad ini akan dibahas tentang semangat pendisikan pada masa pra-kolonial dan sisa-sisanya pada masa sekarang. Masyarakat prakolonial memiliki model pemerinntahan

Mahzab Fenomenologi Max Weber

Fenomenologi       Fenomenologi adalah satu aliran filsafat modern yang sangat berpengaruh. Salah satu tokoh utamanya adalah Edmund Husserl (1859-1935) dari Jerman. Pada prinsipnya metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”. Maksudnya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini :    1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya 2. Reduksi eidetis, penyaringan atau penetapan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidus atau inti sari atau hakekat gejala atau fenomena. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilikan hakikat”. Inilah pengertian yang sejati.    3. Reduksi transendental, yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksiste

Perbedaan Filsafat Barat dan Timur

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur  I. Filsafat Barat 1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. 2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. 3. Tokoh utama filsafat Barat  antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. 4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya. b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berba