Langsung ke konten utama

Pengembangan Pendidikan IPS Di Masyarakat

Pengembangan Pendidikan IPS di masyarakat

     Jadi pengembangan pendidikan ips di masyarakat ini sudah sangat baik, namun masyarakat ini belum semua mempelajari pendidikan IPS, yang berarti masyarakat belum sama sekali mengetahui apa itu pendidikan ips? Apa itu ilmu pengetahuan sosial? Sedangkan yang kita ketahui bahwa pendidikan ips ini sangat penting sekali bagi kita, sangat penting sekali bagi warga negara indonesia, apa lagi pendidikan ips di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, dan sampai Perguruan Tinggi Negeri.

    Dari sebuah judul saja kita sudah tau bahwa pengembangan pendidikan ips di masyarakat ini sangat baik yang berarti kita mempelajari suatu fenomena-fenomana yang ada di sekitar kita bukan fenomena sajah, melainkan situasi sosial, atau yang kita kenal dengan sebutan Social Studies. Jadi pengembangan pendidikan ips di masuarakat ini sangat penting bagi kita, karna masyarakat juga mampu melihat situasi sosial di sekitarnya, dan mamsyakarat juga mampu mencatat fenomena-fenomena apa yang di sekitarnya. Dan masyarakat mampu mempelajari pendidikan IPS seperti: sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik dan pemerintahan. Agar masyarakat mampu memahaminya.
Jadi pada abad ke 20 mulai terjadinya perkembangan pesat pada berbagai bidang kehidupan, seperti timbulnya ledakan penduduk, ledakan ilmu pengetahuan, dan ledakan teknologi. Hal tersebut menimbulkan berbagai maslah di dalam masyarakat seperti:
Permasalahan yang menyangkut pengorganisasian antara lain di bidang pemerintahan, perundang-undangan, pendidikan, penyediaan keperluan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan.

     Ketegangan-ketegangan di dalam masyarakat baik dalam arti piksis maupun fisik (misalnya keseimbangan lingkungan, polusi, dan masalah lalu lintas).
Masalah pertentangan dan kekaburan nilai. Akibat dari  hal-hal yang tersebut terjadi gejala kehilangan pandangan menyeluruh, timbulnya spesialisasi yang makin intensif di bidang ilmu pengetahuan, misalanya mengakibatkan ketidakpastian diri, terampas rasa identitas individu, kehilangan nilai-nilai sosial dan tujuan etis.
Setiap orang lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua dan lebih khususnya lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan dari anggota keluarga lain, terutama si ibu dan bayinya, tidak akan bisa berkembang menjadi manusia dewasa.
Jadi kita bisa menyimpulkan bahwa pendidikan ips ini ilmu yang mempelajari tentang manusia serta mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok. Pendidikan IPS di masyarakat ini adalah mempelajari tentang interaksi manusia dengan manusia, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan individu. Di liat dari suatu kata sajah pendidikan IPS (ilmu pengetahuan sosial) ini merupakan mempelajari sosial-sosial yang ada di masyarakat, diamana masyarakat bersosialisasi dengan masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat, mempelajari tindakan-tindakan sosial serta perilaku.
Pengembangan pendidikan ips di masyarakat ini sangat baik, karena ini merupakan disiplin ilmu yang berarti sangat penting bagi masyarakat kita yang ilmu pengetahuan sosial nya kurang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan PraKolonial

Di era sekarang ini banyak sekali anak muda yang kurang wawasan, kurang pengetahuan, sebenarnya mereka tau apa sih, ketika di tanya pendidikan prakolonial itu apa sih? Si Racap aja gak tau hadehhh, biar kita banyak tau mari kita membaca artikel yang satu ini, ingat ya makin banyak tau makin banyak deh wawasannya... Pengertian Pendidikan Prakolonial    Pendidikan Prakolonial di mengerti sebagai sebuah penyelenggaraan pendidikan yang di batasi oleh ruang waktu tertentu. Pembatasan ruang mengacu pada batas-batas politik yang terdapat di geografis tertentu sedangkan batasan waktu mengacu pada sebuah masa ketika praktik penjajahan belum dimulai. Geografis itu merujuk pada wilayah Nusantara sedangkan masa yang di maksud mengacu pada abad ke -17, yakni sebelum jan Peterson Coen melemparkan jangkar di pantai sunda kelapa.    Pada abad ini akan dibahas tentang semangat pendisikan pada masa pra-kolonial dan sisa-sisanya pada masa sekarang. Masyarakat prakolonial memiliki model pemerinntahan

Mahzab Fenomenologi Max Weber

Fenomenologi       Fenomenologi adalah satu aliran filsafat modern yang sangat berpengaruh. Salah satu tokoh utamanya adalah Edmund Husserl (1859-1935) dari Jerman. Pada prinsipnya metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”. Maksudnya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini :    1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya 2. Reduksi eidetis, penyaringan atau penetapan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidus atau inti sari atau hakekat gejala atau fenomena. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilikan hakikat”. Inilah pengertian yang sejati.    3. Reduksi transendental, yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksiste

Perbedaan Filsafat Barat dan Timur

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur  I. Filsafat Barat 1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. 2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. 3. Tokoh utama filsafat Barat  antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. 4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya. b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berba