Langsung ke konten utama

Analisis lirik lagu G Easy me my self, Serta Mengkaitkan dengan Teori George Simmel( The Philosphy Of The Money)

Analisis lirik lagu G Easy me my self

Menurut teori georg simmel (the philosophy of money)
Simmel mengambarkan uang dalam masyarakat modern tidak sekedar sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup melainkan telah  berubah fungsi dan berlaih dari alat penukar barang dan  jasa menjadi status simbol pemiliknya.

    Jadi jika kita liat di lirik lagu Geasy me my self, bahwa seseorang akan diakui dan dipandang dalam masyarakat. Karena mempunyai sejumlah kekayaan. Uang tidak lagi sekedar alat penukar barang seperti alat penukar barang dalam kehidupan masyarakat tradisional, tetapi berubah dan di ubah dalam fungsinya menjadi status simbol dan gengsi seseorang dengan bangga orang memamerkan kekayaannya, karena itu bukti kesuksesan mereka dalam bekerja dan meniti karier.
Jadi, uang dapat mempertinggi kebebasan individu bagi mereka yang cukup mempunyai uang. Jika demikian, uang dapat menghambat perkembangan hubungan pribadi.
Jika di lihat dari lirik lagu ini, seseorang membeli kebutuhan untuk kehidupannya, ia tidak butuh seseorang untuk genggam tangannya, namun orang tersebut mempunyai jiwa untuk menempuh kariernya.
Jadi, jika kita lihat di lirik lagu ini seseorang menganggap bahwa “waktu adalah uang, tapi bagaimana pun juga aku akan selalu menjaga di atas”. Jadi menurut Georg Simmel, uang juga dapat memicu setiap orang untuk meningkatkan kapasitas diri, karena tinggi rendahnya nilai uang yang akan dihasilkan, berbanding lurus dengan kualitas diri seseorang.

   Hasil/karya usaha seseorang dapat di hargai dengan sejumlah besarnya uang yang dia hasilkan. Misalnya seseorang yang dulu nya miskin, dan memiliki banyak saudara dan hidup yatim. Ibunya membiayai kuliahnya dengan berdagang nasi uduk setap hari. Namun setelah lulus kuliah dengan gelar sarjana teknik kimia, dia melamar kerja di sebuah perusahaan minyak asing, Chevron. Dengan berbagai usaha dan keuletan yang dilakukannya, dia dipindahkan di tempat kerja ke oman dan berpenghasilan lebih dari 70 juta rupiah perbulan.

    Dia bekerja keras demi mengangkat kondisi keluarganya dengan memiliki uang yang lebih. Saat ini dia di segani dan dihargai orang lain, karena mereka tau, bahwa seseorang telah berhasil memiliki kualitas diri yang pantas. Secara langsung, status sosialnya juga terangkat dalam kehidupan bermasyarakat. Tapi ia harus bisa bersaing dan menjaga status sosialnya dengan cara bekerja keras, agar tidak tertindas.
Seperti yang kita ketahui bahwa lagu ini menunjukan kualitas hidup nya dari yang ekonomi yang menengah ke bawah sampai ke atas, bahwa seseorang jika ingin statusnya sosialnya di akui oleh masyarakat atau hasil/karya, ia harus bekerja agar mendapatkan uang yang sebanyak-banyaknya dan membeli kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari.  Dengan uang yang kita punya bahwa uang telah menjadi dasar tingkah laku.

   Bahkan seberapa hebatnya seseorang dapat di pengaruhi oleh uang. Dan saya yakin uang menjadi destinasi bagi setiap orang. Tentu saja tanpa uang seseorang tidak dapat membeli keperluan untuk hidup. Kalau bisa malah melebihi kapasitasnya hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan  hidup. Misalnya latar belakang keluarga, tingkat pendidikan menjadi hal yang mendasar untuk menentukan pekerjaan apa yang akan di kerjakan dan tentu saja ekspetasi dari penghasilan yang lebih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan PraKolonial

Di era sekarang ini banyak sekali anak muda yang kurang wawasan, kurang pengetahuan, sebenarnya mereka tau apa sih, ketika di tanya pendidikan prakolonial itu apa sih? Si Racap aja gak tau hadehhh, biar kita banyak tau mari kita membaca artikel yang satu ini, ingat ya makin banyak tau makin banyak deh wawasannya... Pengertian Pendidikan Prakolonial    Pendidikan Prakolonial di mengerti sebagai sebuah penyelenggaraan pendidikan yang di batasi oleh ruang waktu tertentu. Pembatasan ruang mengacu pada batas-batas politik yang terdapat di geografis tertentu sedangkan batasan waktu mengacu pada sebuah masa ketika praktik penjajahan belum dimulai. Geografis itu merujuk pada wilayah Nusantara sedangkan masa yang di maksud mengacu pada abad ke -17, yakni sebelum jan Peterson Coen melemparkan jangkar di pantai sunda kelapa.    Pada abad ini akan dibahas tentang semangat pendisikan pada masa pra-kolonial dan sisa-sisanya pada masa sekarang. Masyarakat prakolonial memiliki model pemerinntahan

Mahzab Fenomenologi Max Weber

Fenomenologi       Fenomenologi adalah satu aliran filsafat modern yang sangat berpengaruh. Salah satu tokoh utamanya adalah Edmund Husserl (1859-1935) dari Jerman. Pada prinsipnya metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”. Maksudnya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini :    1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya 2. Reduksi eidetis, penyaringan atau penetapan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidus atau inti sari atau hakekat gejala atau fenomena. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilikan hakikat”. Inilah pengertian yang sejati.    3. Reduksi transendental, yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksiste

Perbedaan Filsafat Barat dan Timur

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur  I. Filsafat Barat 1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. 2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. 3. Tokoh utama filsafat Barat  antara lain Plato, Thomas Aquinas, RĂ©ne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. 4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya. b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berba