Langsung ke konten utama

Lanjutan, Keesaan Tuhan Islam

    Situasi di bagian lain jazirah Arabia juga suram. Selama berabad-abad, suku-suku badui di kawasan Hijaz dan nejed telah hidup dalam persaingan tajam satu sama lain demi memperbutkan kebutuhan-kebutahan pokok. Untuk membantu masyarakat menanamkan semangat komunal yang esensial bagi pertahanan hidup, orang arab telah mengembangkan sebuah ideology yang disebut muruwah, suatu konsep etik yang banyak memiliki sedikit waktu bagi agama. Mereka mempunyai sekumpulan dewa-dewa pangan dan beibadat di tempat-tempat suci para dewa itu, namun tidak mengembangkan mitologi yang menjelaskan relevansi dewa-dewa dan tempat-tempat suci ini bagi kehidupan ruhani. Mereka tak memiliki pandangan tentang kehidupan setelah mati, tetapi percaya bahaw dahr, yang dapat menerjemahkan sebagai “waktu” dan “nasib”, sangatlah penting sebuah sikap yang barangkali esensial dalam masyarakat yang angka kematiannya begitu tinggi.

    Para sarjana barat sering menerjemahkan muruwah sebagai “kejantanan”, nammun kata itu memiliki cakupan pengertian yang jauh lebih luas: murwah bis berarti keberanian dalam peperangan, kesbaran dan ketabahan dalam penderitaan, dan kesetiaan mutlak kepada suku. Nilai-nilai muruwah menuntut seorang arab untuk mematuhi sayyid atau pemimpinnya setiap saat, tanpa peduli keselamatan dirinya sendiri: di harus mendedikasikan diri kepada tugas-tugas mukia melawan semua kejahatan yang dilakukan terhadp suku dan melindungi anggota-anggotanya yang lemah. Untuk menjamin kelangsungan hidup suku, sayyid membagi kekayaan dan harta miliknya secara merata dan membalas kematian satu anggotanya dengan membunuh satu anggota si pelaku pembunuahan. Disini, kita dapat melihat etika komunal secara sangat jelas: tak ada kewajiban untuk menghukum pembunuh itu sendiri karena seorang individu bisa hilang tanpa jejak dalam kounitas, seperti masyarakat arab sebelum datangnya islam. Sebagai gantinya, satu anggota suku musuh dipandng setara saja dengan yang lainya untuk menegakkan maksud semacam itu. Balas dendam atau utang nyawa bals nyawa merupakan satu-satunya cara untuk menjaminsedikit keamanan social di wilayah yang tak meneganl kekuasaan sentral ini, dimana setiap kelompok suku merupakan hokum bagi dirnya sendiri dan tak terdapat sesuatau yang bis dipersamakan dengan angkatan kepolisan zaman sekarang. Jika seseorang  pemimpin gagal suku gagal membalas dendam, sukunya untuk membunuh suku anggota sukunya  tanpa hukum.

   Muhammad adalah seorang yang jenius yang sangat luar-biasa. Tatkala wafat pada tahun 632, dia telah berhasil menyatukan hamper semua suku arab menjadi sebua komunitas baru, atau ummah. Dia tela mempersembahkan keapda orang-orang arab sebuah spiritualitas yang secara unik sesuai dengan tradisi mereka dan yang akan membukakan  kunci bagi sumber kekuatan yang besar sehingga dalam waktu seratus tahun mreka telah mendirikan imperium sendiri yang luas membentang dari Himalaya hingga pirenia, dan membangun sebuah peradaban yang unik.
Sumber Buku: Sejarah Tuhan, Karen Armstrong, penerbit: Mizan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan PraKolonial

Di era sekarang ini banyak sekali anak muda yang kurang wawasan, kurang pengetahuan, sebenarnya mereka tau apa sih, ketika di tanya pendidikan prakolonial itu apa sih? Si Racap aja gak tau hadehhh, biar kita banyak tau mari kita membaca artikel yang satu ini, ingat ya makin banyak tau makin banyak deh wawasannya... Pengertian Pendidikan Prakolonial    Pendidikan Prakolonial di mengerti sebagai sebuah penyelenggaraan pendidikan yang di batasi oleh ruang waktu tertentu. Pembatasan ruang mengacu pada batas-batas politik yang terdapat di geografis tertentu sedangkan batasan waktu mengacu pada sebuah masa ketika praktik penjajahan belum dimulai. Geografis itu merujuk pada wilayah Nusantara sedangkan masa yang di maksud mengacu pada abad ke -17, yakni sebelum jan Peterson Coen melemparkan jangkar di pantai sunda kelapa.    Pada abad ini akan dibahas tentang semangat pendisikan pada masa pra-kolonial dan sisa-sisanya pada masa sekarang. Masyarakat prakolonial memiliki model pemerinntahan

Mahzab Fenomenologi Max Weber

Fenomenologi       Fenomenologi adalah satu aliran filsafat modern yang sangat berpengaruh. Salah satu tokoh utamanya adalah Edmund Husserl (1859-1935) dari Jerman. Pada prinsipnya metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”. Maksudnya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini :    1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya 2. Reduksi eidetis, penyaringan atau penetapan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidus atau inti sari atau hakekat gejala atau fenomena. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilikan hakikat”. Inilah pengertian yang sejati.    3. Reduksi transendental, yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksiste

Perbedaan Filsafat Barat dan Timur

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur  I. Filsafat Barat 1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. 2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. 3. Tokoh utama filsafat Barat  antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. 4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya. b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berba