Langsung ke konten utama

Fenomena Alam Talaga Biru

Fenomena Alam Talaga Biru Cisoka Cigaru

Fenomena alam terjadi di bekas galian pasir Cisoka. Genangan air sedalam 50 meter warnanya berubah-rubah. Dalam satu hari, lokasi yang diberi nama Telaga Biru Cigaru ini warna airnya bisa berubah hijau dan biru. Hal ini membuat Cigaru diserbu ribuan masyarakat Tangerang, bahkan Serang.
Awalnya, genangan air biasa-biasa saja, karena kemarau panjang, air berubah-rubah, sehari bisa berubah tiga kali; hijau, bening, dan biru. Kejadiannya sudah hampir 1 bulan, sampai saat ini, lokasi yang awalnya terbengkalai, dirawat dan dijaga. Pinggir danau buatan ini diberi pembatas, sehingga para pengunjung leluasa untuk menyaksikan penomena yang tidak pernah ada di Kabupaten Tangerang ini.
Muryati, salah satu warga kampung Cigaru Desa Cisoka, ketika diwawancara kabartangerang.com, mengatakan bahwa, awalnya lokasi ini kebun kirai dan pesawahan, setelah dijual oleh pemiliknya, lokasi ini digali untuk diambil pasirnya. Sudah hampir 2 tahun sudah tidak lagi beroprasi. Semenjak itu, genangan air menutupi galian yang dalamnya melebihi 50 meter.
“Setelah lama tidak diperhatikan, genangan air berubah-rubah, terkadang warnanya biru, bening, Dan sesekali hijau,” ujar perempuan yang rumahnya tidak jauh dari Telaga Biru Cigaru.
Pantauan kabartangerang.com, eks lokasi galian pasir yang kini ramai dibicarakan banyak orang diberi nama Telaga Biru Cigaru. Panoramanya asri, dengan hamparan pasir disekitarnya, membuat Cigaru diserbu banyak pengunjung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan PraKolonial

Di era sekarang ini banyak sekali anak muda yang kurang wawasan, kurang pengetahuan, sebenarnya mereka tau apa sih, ketika di tanya pendidikan prakolonial itu apa sih? Si Racap aja gak tau hadehhh, biar kita banyak tau mari kita membaca artikel yang satu ini, ingat ya makin banyak tau makin banyak deh wawasannya... Pengertian Pendidikan Prakolonial    Pendidikan Prakolonial di mengerti sebagai sebuah penyelenggaraan pendidikan yang di batasi oleh ruang waktu tertentu. Pembatasan ruang mengacu pada batas-batas politik yang terdapat di geografis tertentu sedangkan batasan waktu mengacu pada sebuah masa ketika praktik penjajahan belum dimulai. Geografis itu merujuk pada wilayah Nusantara sedangkan masa yang di maksud mengacu pada abad ke -17, yakni sebelum jan Peterson Coen melemparkan jangkar di pantai sunda kelapa.    Pada abad ini akan dibahas tentang semangat pendisikan pada masa pra-kolonial dan sisa-sisanya pada masa sekarang. Masyarakat prakolonial memiliki model pemerinntahan

Mahzab Fenomenologi Max Weber

Fenomenologi       Fenomenologi adalah satu aliran filsafat modern yang sangat berpengaruh. Salah satu tokoh utamanya adalah Edmund Husserl (1859-1935) dari Jerman. Pada prinsipnya metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”. Maksudnya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini :    1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya 2. Reduksi eidetis, penyaringan atau penetapan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidus atau inti sari atau hakekat gejala atau fenomena. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilikan hakikat”. Inilah pengertian yang sejati.    3. Reduksi transendental, yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksiste

Perbedaan Filsafat Barat dan Timur

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur  I. Filsafat Barat 1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. 2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. 3. Tokoh utama filsafat Barat  antara lain Plato, Thomas Aquinas, RĂ©ne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. 4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya. b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berba