Pengertian Revolusi Mental
Revolusi mental adalah reinterpretasi atas dasar-dasar filsafat bangsa yang berpengaruh pada tingkat makro hingga mikro dari proses penyelenggaraan pada negara saat ini maupun nanti. Hal itu tidak sulit bila dibaca sebagai bagian indonesia menuju idealitas sebagaimana yang dicita-citakan bersama.
Pentingnya revolusi mental merujuk pada beberapa kenyataan. Jajak pendapat yang dilakukan kompas(23 Mei 2011) membuktikan adanya diaorientasi pada masyarakat kita tentang pembangunan indinesia. Hasil penelitian menunjukkan 56,7 persen responden mengaku tidak paham dengan arah pembangunan ekonomi indonesia. Di bidang hukum, sebesar 60,0 persen responden mengaku tidak tahu orientasi penegakkan hukum dan HAM. Persentase tetinggi terdapat pada ketidaktahuan responden terhadap arag pembangunan indonesia, yakni 63,3 persen. Hilangnya motivasi membangun itu membawa implikasi terhadap tumpulnya ssmangat kebangsaan. Sekitar 76,7 persen responden tidak percaya bahwa insoneaia bakal menjadi nomer satu di kawasan asia tenggara.
Bukti-bukti empiris mendukung hasil penelitian itu. Asumsi-Asumsi ekonomi makro selama ini selalu berpijak pada pertumbuhan. Setelah pertumbuhan ekonomi anjlok dari 6 persen menjadi 4,5 persen pada 2009, pemerintah berupaya mengejar pertumbuhan ekonomi pada 2010 hingga 5,5 persen,2011 sebesar 6,5 persen, dan diproyekaikan pada 2012 mendekati angka6,9 persen. Angka-angka tersebut memberikan pesan bahwa ekonomi didesain untuk mencapai pertumbuhan, bukan oemerataan. Karena itu visi komite Ekonomi Nasional 2010 menjadi utopia bila di sandingkan dengan peimisme masyarakat terhadap pembangunan.
Sumber: Buku Filsafat Pendidikan Masa Depan, Dr, Saifur Rohman, M.Hum, M.Si, Agus Wibowo, M.Pd, penerbit: Pustaka Pelajar.
Revolusi mental adalah reinterpretasi atas dasar-dasar filsafat bangsa yang berpengaruh pada tingkat makro hingga mikro dari proses penyelenggaraan pada negara saat ini maupun nanti. Hal itu tidak sulit bila dibaca sebagai bagian indonesia menuju idealitas sebagaimana yang dicita-citakan bersama.
Pentingnya revolusi mental merujuk pada beberapa kenyataan. Jajak pendapat yang dilakukan kompas(23 Mei 2011) membuktikan adanya diaorientasi pada masyarakat kita tentang pembangunan indinesia. Hasil penelitian menunjukkan 56,7 persen responden mengaku tidak paham dengan arah pembangunan ekonomi indonesia. Di bidang hukum, sebesar 60,0 persen responden mengaku tidak tahu orientasi penegakkan hukum dan HAM. Persentase tetinggi terdapat pada ketidaktahuan responden terhadap arag pembangunan indonesia, yakni 63,3 persen. Hilangnya motivasi membangun itu membawa implikasi terhadap tumpulnya ssmangat kebangsaan. Sekitar 76,7 persen responden tidak percaya bahwa insoneaia bakal menjadi nomer satu di kawasan asia tenggara.
Bukti-bukti empiris mendukung hasil penelitian itu. Asumsi-Asumsi ekonomi makro selama ini selalu berpijak pada pertumbuhan. Setelah pertumbuhan ekonomi anjlok dari 6 persen menjadi 4,5 persen pada 2009, pemerintah berupaya mengejar pertumbuhan ekonomi pada 2010 hingga 5,5 persen,2011 sebesar 6,5 persen, dan diproyekaikan pada 2012 mendekati angka6,9 persen. Angka-angka tersebut memberikan pesan bahwa ekonomi didesain untuk mencapai pertumbuhan, bukan oemerataan. Karena itu visi komite Ekonomi Nasional 2010 menjadi utopia bila di sandingkan dengan peimisme masyarakat terhadap pembangunan.
Sumber: Buku Filsafat Pendidikan Masa Depan, Dr, Saifur Rohman, M.Hum, M.Si, Agus Wibowo, M.Pd, penerbit: Pustaka Pelajar.
Komentar
Posting Komentar