Langsung ke konten utama

Bangkrutnya Rasionalisme di Sekolah

Bangkrutnya Rasionalisme Di Sekolah
 
 Dalam upaya mewujudkan kompetensi sikap, setiap di sekolah di indonesia hampir-hampir memberlakukan disiplin  baru bagi sstiap siswa. Masuk sekolah setengah jam lebih awal, sebagian sekolah mewajibkan guru berdiri di pintu masuk unyuk menyambut siswa sambil menyalami satu per satu. Setial siswa yang hendak masuk sekolah harus menyalami guru sambil mencium tangannya. Satu per satu siswa mencium tangan sang guru kemusian berlari masuk ke kelas masing-masing.
   Setelah meletakkan tas, sang siswa di giring ke lapangan untuk membaca doa. Bacaan doa itu bisa berbeda-beda di masing-masing sekolah. Doa tesebut dilafalkan dengan keras oleh setiap siswa. Setelah doa, sebagian juga melantunkan lagu kebangsaan indoesia raya karya wage rudolf supratman. Setelah semua selesai, siswa di perbolehkan masuk kelas dsn memulai pelajaran sebagaimana jadwal yang telah di tetapkan.
   Tindakan disiplin tersebut digolongkan dapat diliat ssbagai berikut: Tindakan cium tangan adalah sebuah upaya melatih siswa agar memghargai orang lain. Terutama orang yang lebih tua yang berada di dalam lingkungan sskolahnya. Model cium tangan dapat di anggap sebagai simbol penghormatan terhadap orang lain.
   Tindakan berdoa bersama-sama adalah upaya melatih siswa agar menyadari kehadiran tuhan di dalam setiap detail kehidupannya, Harapan-harapan tentang kebaikan bagi dirinya , sekolah, dan lingkunganny di panjatkan kepada kekuatan yang lebih besar  dari makhluk yang kerdil.
   Tindakan menyanyikan lagu kebangsaan indonesia rayabdi maksudkan sebagai upaya melatih siswa menyadari nilai-nilai kebangsaan yang terdapat di dalam lagu tersebut. Siswa di temaptkan sebagian bagian dari sebuah proyek pembangunan sebuah organisasi manusia yang besar yang diaebut dengan negara.

Sumber: Buku Filsafat Pendidikan Masa Depan, Dr. Saifur Rohman, M.Hum, M.Si, Agus, Wibowo, M.Pd, Penerbit: Pustaka Pelajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan PraKolonial

Di era sekarang ini banyak sekali anak muda yang kurang wawasan, kurang pengetahuan, sebenarnya mereka tau apa sih, ketika di tanya pendidikan prakolonial itu apa sih? Si Racap aja gak tau hadehhh, biar kita banyak tau mari kita membaca artikel yang satu ini, ingat ya makin banyak tau makin banyak deh wawasannya... Pengertian Pendidikan Prakolonial    Pendidikan Prakolonial di mengerti sebagai sebuah penyelenggaraan pendidikan yang di batasi oleh ruang waktu tertentu. Pembatasan ruang mengacu pada batas-batas politik yang terdapat di geografis tertentu sedangkan batasan waktu mengacu pada sebuah masa ketika praktik penjajahan belum dimulai. Geografis itu merujuk pada wilayah Nusantara sedangkan masa yang di maksud mengacu pada abad ke -17, yakni sebelum jan Peterson Coen melemparkan jangkar di pantai sunda kelapa.    Pada abad ini akan dibahas tentang semangat pendisikan pada masa pra-kolonial dan sisa-sisanya pada masa sekarang. Masyarakat prakolonial memiliki model pemerinntahan

Mahzab Fenomenologi Max Weber

Fenomenologi       Fenomenologi adalah satu aliran filsafat modern yang sangat berpengaruh. Salah satu tokoh utamanya adalah Edmund Husserl (1859-1935) dari Jerman. Pada prinsipnya metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”. Maksudnya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini :    1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya 2. Reduksi eidetis, penyaringan atau penetapan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidus atau inti sari atau hakekat gejala atau fenomena. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilikan hakikat”. Inilah pengertian yang sejati.    3. Reduksi transendental, yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksiste

Perbedaan Filsafat Barat dan Timur

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur  I. Filsafat Barat 1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. 2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. 3. Tokoh utama filsafat Barat  antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. 4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya. b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berba