Langsung ke konten utama

SOSIOLOGI BAB 4 Rancangan Penelitian Sosial

Rancangan Penelitian Sosial hmmm kira-kira apa yah yang ada dibenak kalian mengenai Rancangan Penelitian Sosial itu. sebelum menelah lebih dalam. alangkah baiknya kita pahami dulu yuk Rancangan itu apa dan Penelitian Sosial itu apa.

 

A. Pertama kita akan membahas sebuah Rancangan.

        Rancangan adalah sebuah proses berpikir dalam suatu penelitian. seorang peneliti disini biasanya akan merumuskan sebuah Rancangan sebelum terjun ke lokasi penelitian, biasanya si peneliti akan mencari tahu dan melakukan Observasi terlebih dahulu guna mendapatkan sebuah lokasi yang cocok untuk melakukan sebuah riset penelitian. bukan hanya itu aja si peneliti biasanya akan melakukan sebuah proses berpikir yang matang agar si peneliti terfokus dengan apa yang akan diteliti, dibahas dan paham apa yang akan diteliti mengenai sub judul yang akan diteliti. Penelitian ini bisanya digunakan pada saat kalian masuk ke perguruan tinggi Negeri dan Swasta guna menyelesaikan Pendidikan Strata 1 atau yang kita sebut dengan S-1 atau Sarjana Tingkat 1.

B. Selanjutnya kita akan membahas tentang Penelitian Sosial

Penelitian Sosial merupakan penelitian yang berkaitan dengan sebuah kajian-kajian sosial yang ada dimasyarakat, negara dan lain sebagainya. Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Dengan Adanya penekanan pada istilah sistematis dan ilmiah menunjukkan bahwa riset sosial menyesuaikan dengan kaidah penelitian akademik. Jadi bukan penelitian yang dilakukan serampangan atau upaya mengetahui permasalahan dengan bertanya ke ‘orang pintar’.

Meskipun riset sosial dilakukan dalam lingkup ilmu sosial, bukan berarti area nonsosial (eksakta) tidak bisa menjadi objek penelitian. Riset sosial bisa meneliti apapun selama fokusnya ada pada dimensi sosial.

Sebagai contoh, suatu laboratorium tempat uji coba vaksin bisa menjadi objek penelitian sosial. Misal, siapa saja yang punya akses pada laboraturium itu, vaksin diujicobakan untuk melayani kepentingan siapa, bagaimana interaksi antar laboran, dan sebagainya.

Boleh dibilang hampir semua femenomena dalam hidup ini ada dimensi sosialnya. Ingat bahwa peneliti, dalam bidang apapun adalah manusia. Ketika manusia melakukan interaksi dengan lainnya, kita bisa melihat munculnya dimensi sosial yang potensial diteliti.

C. Selanjutnya Mengenai Proses Berpikir

        Proses berpikir (penalaran), yaitu suatu proses berpikir untuk memperoleh simpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Hal itu disebabkan oleh dua hal berikut:

a. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tersebut.

b. manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antar fakta yang menjadi variabel yang akan diteliti. selanjutnya

c. logis, yaitu sesuai dengan logika. Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus dan tepat. Dalam logika, berbagai hal ditimbang secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.

b. Analitis, yaitu bersifat analisis. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dengan berpikir analitis, seseorang didorong untuk membuat keputusan yang lebih baik.

D. Selain itu dalam Rancangan Penelitian Sosial Seorang peneliti harus memiliki dua jenis penalaran baik Dedukasi dan Induksi.

         Dedukasi adalah orang peratam yang mengembangkan sistem Logika deduktif untuk menjelaskan suatu persoalan Aristoteles (384-322 SM). Cara berpikir ini Deduktif adalah proses penarikan simpulan dari yang bersifat umum ke khusus Contohnya : Manusia adalah Makhluk sosial. Budi adalah Manusia. kesimpulannya: Budi adalah makhluk sosial.

        Sedangkan  Indukasi merupakan metode pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk menentukan hukum umum. Dalam indukasi, simpulan ditarik dari satu atau lebih fakta. Simpulan menjelaskan fakta dan fakta mendukung dari sebuah simpulan. Contohnya:

a. Esinkip, orang Asmat mempunyai badan tegap, hidung mancung dan berambut keriting.

b. Owtipits, orang Asmat mempunyai badan tegap, hidung mancung dan berambut keriting.

E. Selanjutnya kita akan membahas Penelitian menurut para ahli.

       Menurut Marzuki, Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari tahu, menganalisa/menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.

       Menurut supranto Penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis.

selain kita membahas tentang penelitian menurut para ahli, penelitian ini juga merupakan usaha untuk menarik simpulan yang dapat dipercaya kebenarannya. dilakukan dengan sadar, dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu serta Aktivitas ilmiah yang digunakan dengan meenggunakan metode ilmiah logis dan sistematis untuk menguji suatu atau beberapa hipotesis terhadap satu atau beberapa masalah didalam dunia empiris melalui pengumpulan data data collecting. serta Penelitian adalah proses rangkaian langkah-langkah sistematis untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan.

selain itu juga penelitian juga merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk memperkuat ilmu pengetahuan dan membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

selanjutnya Syarat penting untuk melakukan atau mengadakan penelitian sebagai berikut:

a. Sistematis, penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.

b. Terencana, penelitian dilaksanakan secara sengaja dan langkah-langkah pelaksanaannya sudah dipikirkan sebelumnya.

c. mengikuti prosedur ilmiah, mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.

Berikut ini cara berpikir yang harus dimiliki oleh seseorang peneliti:

1. Berpikir Skeptis

Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya)

2. Berpikir analisi

Peneliti harus selalu menganalisi setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi

3. Berpikir kritis

Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.

4. Jujur

5. Kreatif

Selanjutnya cara berpikir yang dimiliki oleh seornag peneliti pertama perlu dilandasi oleh pengujian yang sistematis, didalamnya, ada abstraksi ang lebih tinggi dan pengertian-pengertian yang lebih kompleks yang menjalin cakupan yang sangat luas. cara berpikir ini disertai dengan pembuktian data-data faktual, pengecekan, dan verifikasi yang berulang.

Sikap seorang peneliti yang diharapkan adalah:

  1. Objektif. Seorang peneliti harus dapat memisahkan perasaan pribadi dan fakta. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan perassaan pribadi yang sifatnya subjektif.
  2. Kompeten. Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian dnegan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
  3. Faktual. Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh

 

F. Pertama rancangan penelitian dan langkah-langkahnya yaitu:

menentukan masalah yang akan diteliti, yaitu masalah yang akan dikaji dan dapat memotivasi orang tersebut segera langung melakukan penelitian. kedua, studi pendahuluan untuk mencari informasi yang diperlukan peneliti. ketiga, merumuskan masalah, apabila dari studi pendahuluan, informasi tentang masalah cukup jelas maka peneliti harus membuat rumusan masalah. serta peneliti mulai memilih metode pendekatan kualitatif ataupun kuantitatif.

kuantitatif.
Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa tes/kuesioner, angka, variabel. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat. sedangkan Kualitatif


Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih. adapun menentukan jenis dan sumber data. langkah dalam menjawab pertanyaan apa yang akan diteliti dan dari mana data diperoleh.

Dalam Pelaksanaan Penelitian, Adapun langkah-langkah sebagai berikut.

1. menentukan dan menyusun instrumen

2. mengumpulkan data dan mengolah data yang diperoleh.

3. Analisis data supaya dapat dikupas secara tekun dan dapat dipertanggungjawabkan. serta

4. Menarik simpulan/kesimpulan dalam langkah terakhir dalam sebuah penelitian.

Dalam penulisan laporan penelitian ilmiah sebagai berikut:

1. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian secara umum dan kegunaan penelitian.

2. Penyusunan kerangka teoritis dan perumusan hipotesis berisi pengkajian teori yang digunakan, pembahasan penelitian, penyusunan kerangka berpikir dan perumusan hipotesis.

3. metodologi penelitian berisis tujuan penelitian secara operasional, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, pendekatan penelitian, dan jenis penelitian.

4. Hasil penelitian berisi variabel yang diteliti, teknik analisis, simpulan, analisis data, penafsisran simpulan analisis data, dan simpulan pengujian hipotesis.

 5. Simpulan dan Saran berisi deskripsi singkat mengenai hipotesis dan hasil penelitian, simpulan penelitian dari seluruh aspek tersebut pengajuan saran.

6. Laporan penelitian dapat pula ditambah dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan PraKolonial

Di era sekarang ini banyak sekali anak muda yang kurang wawasan, kurang pengetahuan, sebenarnya mereka tau apa sih, ketika di tanya pendidikan prakolonial itu apa sih? Si Racap aja gak tau hadehhh, biar kita banyak tau mari kita membaca artikel yang satu ini, ingat ya makin banyak tau makin banyak deh wawasannya... Pengertian Pendidikan Prakolonial    Pendidikan Prakolonial di mengerti sebagai sebuah penyelenggaraan pendidikan yang di batasi oleh ruang waktu tertentu. Pembatasan ruang mengacu pada batas-batas politik yang terdapat di geografis tertentu sedangkan batasan waktu mengacu pada sebuah masa ketika praktik penjajahan belum dimulai. Geografis itu merujuk pada wilayah Nusantara sedangkan masa yang di maksud mengacu pada abad ke -17, yakni sebelum jan Peterson Coen melemparkan jangkar di pantai sunda kelapa.    Pada abad ini akan dibahas tentang semangat pendisikan pada masa pra-kolonial dan sisa-sisanya pada masa sekarang. Masyarakat prakolonial memiliki model pemerinntahan

Mahzab Fenomenologi Max Weber

Fenomenologi       Fenomenologi adalah satu aliran filsafat modern yang sangat berpengaruh. Salah satu tokoh utamanya adalah Edmund Husserl (1859-1935) dari Jerman. Pada prinsipnya metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”. Maksudnya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini :    1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya 2. Reduksi eidetis, penyaringan atau penetapan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidus atau inti sari atau hakekat gejala atau fenomena. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilikan hakikat”. Inilah pengertian yang sejati.    3. Reduksi transendental, yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksiste

Perbedaan Filsafat Barat dan Timur

Perbedaan Antara Filsafat Barat dan Filsafat Timur  I. Filsafat Barat 1. Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. 2. Filsafat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. 3. Tokoh utama filsafat Barat  antara lain Plato, Thomas Aquinas, RĂ©ne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. 4. Terdapat pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. a. Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya. b. Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berba