Rancangan Penelitian Sosial hmmm kira-kira apa yah yang ada dibenak kalian mengenai Rancangan Penelitian Sosial itu. sebelum menelah lebih dalam. alangkah baiknya kita pahami dulu yuk Rancangan itu apa dan Penelitian Sosial itu apa.
A. Pertama kita akan membahas sebuah Rancangan.
Rancangan adalah sebuah proses berpikir dalam suatu penelitian. seorang peneliti disini biasanya akan merumuskan sebuah Rancangan sebelum terjun ke lokasi penelitian, biasanya si peneliti akan mencari tahu dan melakukan Observasi terlebih dahulu guna mendapatkan sebuah lokasi yang cocok untuk melakukan sebuah riset penelitian. bukan hanya itu aja si peneliti biasanya akan melakukan sebuah proses berpikir yang matang agar si peneliti terfokus dengan apa yang akan diteliti, dibahas dan paham apa yang akan diteliti mengenai sub judul yang akan diteliti. Penelitian ini bisanya digunakan pada saat kalian masuk ke perguruan tinggi Negeri dan Swasta guna menyelesaikan Pendidikan Strata 1 atau yang kita sebut dengan S-1 atau Sarjana Tingkat 1.
B. Selanjutnya kita akan membahas tentang Penelitian Sosial
Penelitian Sosial merupakan penelitian yang berkaitan dengan sebuah kajian-kajian sosial yang ada dimasyarakat, negara dan lain sebagainya. Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Dengan Adanya penekanan pada istilah sistematis dan ilmiah menunjukkan bahwa riset sosial menyesuaikan dengan kaidah penelitian akademik. Jadi bukan penelitian yang dilakukan serampangan atau upaya mengetahui permasalahan dengan bertanya ke ‘orang pintar’.
Meskipun riset sosial dilakukan dalam lingkup ilmu sosial, bukan berarti area nonsosial (eksakta) tidak bisa menjadi objek penelitian. Riset sosial bisa meneliti apapun selama fokusnya ada pada dimensi sosial.
Sebagai contoh, suatu laboratorium tempat uji coba vaksin bisa menjadi objek penelitian sosial. Misal, siapa saja yang punya akses pada laboraturium itu, vaksin diujicobakan untuk melayani kepentingan siapa, bagaimana interaksi antar laboran, dan sebagainya.
Boleh dibilang hampir semua femenomena dalam hidup ini ada dimensi sosialnya. Ingat bahwa peneliti, dalam bidang apapun adalah manusia. Ketika manusia melakukan interaksi dengan lainnya, kita bisa melihat munculnya dimensi sosial yang potensial diteliti.
C. Selanjutnya Mengenai Proses Berpikir
Proses berpikir (penalaran), yaitu suatu proses berpikir untuk memperoleh simpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Hal itu disebabkan oleh dua hal berikut:
a. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tersebut.
b. manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antar fakta yang menjadi variabel yang akan diteliti. selanjutnya
c. logis, yaitu sesuai dengan logika. Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus dan tepat. Dalam logika, berbagai hal ditimbang secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
b. Analitis, yaitu bersifat analisis. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dengan berpikir analitis, seseorang didorong untuk membuat keputusan yang lebih baik.
D. Selain itu dalam Rancangan Penelitian Sosial Seorang peneliti harus memiliki dua jenis penalaran baik Dedukasi dan Induksi.
Dedukasi adalah orang peratam yang mengembangkan sistem Logika deduktif untuk menjelaskan suatu persoalan Aristoteles (384-322 SM). Cara berpikir ini Deduktif adalah proses penarikan simpulan dari yang bersifat umum ke khusus Contohnya : Manusia adalah Makhluk sosial. Budi adalah Manusia. kesimpulannya: Budi adalah makhluk sosial.
Sedangkan Indukasi merupakan metode pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk menentukan hukum umum. Dalam indukasi, simpulan ditarik dari satu atau lebih fakta. Simpulan menjelaskan fakta dan fakta mendukung dari sebuah simpulan. Contohnya:
a. Esinkip, orang Asmat mempunyai badan tegap, hidung mancung dan berambut keriting.
b. Owtipits, orang Asmat mempunyai badan tegap, hidung mancung dan berambut keriting.
E. Selanjutnya kita akan membahas Penelitian menurut para ahli.
Menurut Marzuki, Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari tahu, menganalisa/menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.
Menurut supranto Penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis.
selain kita membahas tentang penelitian menurut para ahli, penelitian ini juga merupakan usaha untuk menarik simpulan yang dapat dipercaya kebenarannya. dilakukan dengan sadar, dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu serta Aktivitas ilmiah yang digunakan dengan meenggunakan metode ilmiah logis dan sistematis untuk menguji suatu atau beberapa hipotesis terhadap satu atau beberapa masalah didalam dunia empiris melalui pengumpulan data data collecting. serta Penelitian adalah proses rangkaian langkah-langkah sistematis untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan.
selain itu juga penelitian juga merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk memperkuat ilmu pengetahuan dan membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
selanjutnya Syarat penting untuk melakukan atau mengadakan penelitian sebagai berikut:
a. Sistematis, penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
b. Terencana, penelitian dilaksanakan secara sengaja dan langkah-langkah pelaksanaannya sudah dipikirkan sebelumnya.
c. mengikuti prosedur ilmiah, mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
Berikut ini cara berpikir yang harus dimiliki oleh seseorang peneliti:
Sikap seorang peneliti yang diharapkan adalah:
- Objektif. Seorang peneliti harus dapat memisahkan perasaan pribadi dan fakta. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan perassaan pribadi yang sifatnya subjektif.
- Kompeten. Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian dnegan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
- Faktual. Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh
F. Pertama rancangan penelitian dan langkah-langkahnya yaitu:
menentukan masalah yang akan diteliti, yaitu masalah yang akan dikaji dan dapat memotivasi orang tersebut segera langung melakukan penelitian. kedua, studi pendahuluan untuk mencari informasi yang diperlukan peneliti. ketiga, merumuskan masalah, apabila dari studi pendahuluan, informasi tentang masalah cukup jelas maka peneliti harus membuat rumusan masalah. serta peneliti mulai memilih metode pendekatan kualitatif ataupun kuantitatif.
kuantitatif.
Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian
instrumen penelitian berupa tes/kuesioner, angka, variabel. Data yang terkumpul kemudian
dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya
responden penelitian yang terlibat. sedangkan Kualitatif
Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak
bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian
kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal
tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu
ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa
dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih. adapun menentukan jenis dan sumber data. langkah dalam menjawab pertanyaan apa yang akan diteliti dan dari mana data diperoleh.
Dalam Pelaksanaan Penelitian, Adapun langkah-langkah sebagai berikut.
1. menentukan dan menyusun instrumen
2. mengumpulkan data dan mengolah data yang diperoleh.
3. Analisis data supaya dapat dikupas secara tekun dan dapat dipertanggungjawabkan. serta
4. Menarik simpulan/kesimpulan dalam langkah terakhir dalam sebuah penelitian.
Dalam penulisan laporan penelitian ilmiah sebagai berikut:
1. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian secara umum dan kegunaan penelitian.
2. Penyusunan kerangka teoritis dan perumusan hipotesis berisi pengkajian teori yang digunakan, pembahasan penelitian, penyusunan kerangka berpikir dan perumusan hipotesis.
3. metodologi penelitian berisis tujuan penelitian secara operasional, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, pendekatan penelitian, dan jenis penelitian.
4. Hasil penelitian berisi variabel yang diteliti, teknik analisis, simpulan, analisis data, penafsisran simpulan analisis data, dan simpulan pengujian hipotesis.
5. Simpulan dan Saran berisi deskripsi singkat mengenai hipotesis dan hasil penelitian, simpulan penelitian dari seluruh aspek tersebut pengajuan saran.
6. Laporan penelitian dapat pula ditambah dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
Komentar
Posting Komentar